Semakin melemahnya nilai tukar rupiah belakangan ini menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan di Indonesia. Tidak hanya dikalangan pemerintah, namun juga di masyarakat awam yang hanya mengetahui dampak dari nilai tukar rupiah ini. Sehingga turunnya nilai tukar rupiah saat ini sudah menjadi permasalahan umum yang menarik banyak perhatian. Pemerintahpun dipertanyakan mengenai upaya untuk menstabilkan kembali nilai tukar rupiah ini. Ditambah, menjadi suatu yang dikritisi oleh masyarakat ketika pemerintah masih tenang-tenang saja menanggapi kasus tersebut. Padahal dampaknya sudah meluas dan mengganggu masyarakat diberbagai sektor, khususnya di bidang perkonomian.

Memang tidak pantas menyalahkan semua hal ini kepada pemerintah. Karena tetap, roda perekonomian di suatu negara dijalankan oleh seluruh masyarakat yang ada. Ditambah berbagai  faktor eksternal yang turut mempengaruhi, seperti cina yang juga sedang mengalami gejolak perekonomian. Aliran dana asing yang masuk dan keluat dan masih belum pasti juga turut menjadi faktor dari penyebab turunnya nilai tukar ini. Semua faktor internal dan eksternal ini masih dapat terus berkembang dan perlu menjadi pertimbangan kita dalam menanggapi isu yang meluas ini.

Semua hal ini menyebabkan berbagai pihak akhirnya ikut menyuarakan aspirasi mereka untuk sekedar menanggapi atau bahkan memberi masukan kepada pihak-pihak yang berwenang. Terlebih menananggapi keputusan pemerintah yang terkasan semakin lambat dan tak menentu. Mahasiswa yang diklaim sebagai agen perubahanpun kembali dituntut untuk menyuarakan pendapatnya mengenai kasus yang semakin panas ini. Berbagai aksi akhirnya telah dilakukan mahasiswa dari berbagai daerah dan perguruan tinggi. Semua itu bertujuan untuk menyuarakan aspirasi, menyampaikan tuntuntan dan menyadarkan kembali kepada masyarakat khususnya pemerintah untuk terus berusaha menstabilkan kondisi ekonomi saat ini.

Seperti biasanya, suatu hal yang disuarakan oleh mahasiswa biasanya adalah kasus-kasus yang ‘’panas’’ dan dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Walaupun terkadang sikap yang dilakukan oleh mahasiswa ini juga tidak luput mendapat kritik dari masyarakat terutama ketika melakukan aksi ‘’turun ke jalan’’, karena tidak sedikit yang berakhir dengan kericuhan dan pengrusakan fasilitas umum. Dan pada akhirnya menanyakan kembali identitas mahasiswa yang disebut sebagai agen perubahan. Semua hal ini patut menjadi bahan refleksi untuk kita sebagai mahasiswa, bahwa label yang dipercayakan untuk kita sepatutnya menjadi motivasi kita untuk melakukan aksi atau perbuatan yang menginspirasi dan bermanfaat. Menjadi inspirator bukan orator belaka.

Sebagai mahasiswa yang juga masyarakat biasa diharapkan terus mendukung berbagai program yang ada. Jangan tergesa-gesa menilai dan menyimpulkan. Tetap tenang serta terus hidupkan ekonomi indonesia dengan berbagai cara dalam rangka menyambut penguatan nilai rupiah yang akan datang atau setidaknya bersiap dalam menghadapi kondisi yang paling buruk sekalipun. Membantu dalam mengembangkan skill para pekerja kita, membeli poduk Indonesia, mengambangkan teknologi produksi dan lain sebagainya. Karena kekhawatiran yang terjadi saat ini tidak terlepas karena ketidaksiapan kita dalam menghadapi kondisi buruk seperti ini. Sehingga dengan adanya ini diharapkan kita belajar dan seidikit demi sedikit membangun dan memperbaiki kembali sektor-sektor di Indonesia khusunya perekonomian kita.

Kembali jika kita melihat kembali kepada kondisi Indonesia sekarang ini, menjadi suatu hal yang kurang bijak ketika semua kesalahan ‘’dilemparkan’’ kepada kinerja pemerintah kita. Perlu adanya penyikapan yang bijak dari kita sebagai masyarakat dan mahasiswa khususnya. Karena memang semua hal ini perlu pertimbangan yang tidak sedikit. Berpikir positif berusaha berkontribusi sedini dan sekecil apapun tentu lebih berharga dibandingkan hanya mengkritisi tanpa follow up tindakan yang jelas.

(tema : Sikap mahasiswa terhadap melemahnya nilai tukar rupiah )

 

References

  1. Jatmiko, Bambang Priyo., Bank Mandiri: Nilai Tukar Rupiah Seharusnya di Rp 12.500 Per Dollar AS, 11 September 2015 22.30 from http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/09/11/143848126/Bank.Mandiri.Nilai.Tukar.Rupiah.Seharusnya.di.Rp.12.500.per.Dollar.AS
  2. Prayoga, Dhida., Inilah Faktor Penyebab Melemahnya Kurs Rupiah Hari Ini, Viewed 11 September 2015 22.30 from http://www.szaktudas.com/berita-terbaru-faktor-penyebab-melemahnya-rupiah-hari-ini-60734.html
  3. , Jokowi dan Puan Maharani Didemo Lagi, 11 September 2015 22.30 from http://www.jpnn.com/read/2015/09/10/325684/Jokowi-dan-Puan-Maharani-Didemo-Lagi-/page2